Kamis, 10 Maret 2022

   


PEKAN OLAHRAGA SENI DAN PRAMUKA MA’ARIF
(PORSIKAMA) III

        Sebagai peserta didik Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU sebagaimana sekolah menengah pertama lainnya, perlu pencapaian kompetensi akademik dan kompetensi non akademik melalui olahraga, seni, dan pramuka. Pekan Olahraga Seni dan Pramuka Ma’arif (PORSIKAMA III) antar MTs. Ma’arif NU Tingkat Kab. Blitar, merupakan salah satu sarana dan program pembinaan olahraga seni dan pramuka MTs. Ma’arif di Kab. Blitar. PORSIKAMA merupakan agenda rutin dua tahunan K3MTs. Ma’arif NU Kab. Blitar. Pada tahun ini tuan rumah PORSIKAMA III adalah di MTs Miftahul Ulum Sutojayan.

        Cabang lomba yang dilaksanakan terdapat 3 cabang antara lain cabang olahraga, cabang seni, dan cabang pramuka. Pada cabang olahraga meliputi : bulutangkis, tenis meja, lari 100 m, lari 400 m, lari 5.000 m, voli, futsal, dan catur. Pada cabang seni meliputi : pidato Bahasa Arab, pidato Bahasa Indonesia, pidato Bahasa inggris, pidato Bahasa jawa, MTQ, kaligrafi, tahfidz, menyanyi, puisi, dan sholawat. Pada cabang pramuka meliputi : yel-yel, hasta karya, pioneering, fotografi, putra-putri PORSIKAMA, scout test, dan poster.

        Untuk mengikuti PORSIKAMA III, setiap madrasah maksimal mengirimkan kontingen 2 putra dan 2 putri pada masing-masing lomba kecuali lari 5.000 m yang masing-masing 5 putra dan 5 putri. Dari MTs Bustanul Ulum Minggirsari mengirimkan total 121 kontingen.

        Selama proses perlombaan Alhamdulillah berjalan lancar dan dari MTs Bustanul Ulum berhasil memperoleh total 19 piala. Kejuaraan yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Juara 2 Tenis Meja Putri Bintan Maslahatul Khoiriyah Kelas 8C
2. Juara 3 Tenis Meja Putri Fiona Mytha Ika Anjani Kelas 8C
3. Juara 2 Lari 100 M Putra Rifa Hanif Syafa’atullah Kelas 9B
4. Juara 2 Lari 400 M Putri Bilbina Ilkhamida Ngizudina Kelas 7C
5. Harapan 2 Lari 400 M Putri Nefita Putri Agustin Kelas 7D
6. Juara 3 Lari 5.000 M Putri Fatimah Azzahra Kelas 8C
7. Harapan 2 Lari 5.000 M Putri Kumil Laili Nur Fitri Kelas 8D
8. Harapan 3 Pidato Bahasa Indonesia Putra Muhammad Nizar Ubaidillah Kelas 9D
9. Juara 3 MTQ Putra Muhammad Nizam Fakhruzzaki Kelas 8B
10. Harapan 1 MTQ Putra Arsya Reyfan Dion Syafi`I Kelas 8A
11. Juara 1 MTQ Putri Lailatul Maulidi Nuzula Kelas 9C
12. Harapan 3 MTQ Putri Nurul Ma'rifah Kelas 7D
13. Harapan 2 Yel-Yel Putra Regu Rajawali
14. Juara 3 Yel-Yel Putri Regu Mawar Biru
15. Harapan 2 Hasta Karya Putri Regu Mawar Biru
16. Harapan 1 Pionering Putra Regu Bumblebee
17. Juara 2 Fotografi Putra Regu Bumblebee
18. Juara 3 Fotografi Putri Regu Mawar Biru
19. Harapan 3 Fotografi Putri Regu Matahari

Regu Pramuka terdiri dari:

a. Regu Rajawali
1. Ali Fajri Kelas 9A
2. Rifa Hanif Syafa’atullah Kelas 9B
3. M. Rois Fahmi Khoiri Kelas 9A
4. Alfin Alfarizy Ramadhan Kelas 9A
5. Muhammad Hamim Habibi Kelas 9B

b. Regu Bumblebee 
1. Muhammad Nizar Ubaidillah Kelas 9B
2. Ahmad Suryo Utomo Kelas 9A
3. M. Agung Jaya P Kelas 9A
4. Abdillah Al As'ari Kelas 9A
5. Yogi Syafa’ Ahsani Kelas 9B

c. Regu Mawar Biru
1. Annurin Viadianti Kelas 9C
2. Vanesa Diana Salsabela Kelas 9D
3. Nur Mutia Alhanif Kelas 9D
4. Lutfiana Dwi Rahayu Kelas 9D
5. Lailatul Mahmudah Kelas 8D

d. Regu Matahari
1. Zarkha Ainul Janah Kelas 9D
2. Yossy Maylinda Kelas 9D
3. Maskunatus Sariroh Kelas 9D
4. Sinta Faaza Auliasari Kelas 9D
5. Naswa Dina Putri Andriawan Kelas 8D

        Semua keberhasilan ini tidak lepas dari kerjasama panitia, kerja keras official/pelatih serta peserta dan doa dari Ustadz Ustadzah sekalian serta doa dari wali santri. Semoga lelah kita semua menjadi barokah.



Juara MTQ Putri dengan pembimbing Ustadzah Ulla


Juara MTQ Putra


Juara Tenis Meja

Juara Lari dengan pelatih Ustad Wahyu Pradana

Juara Pidato Bahasa Indonesia dan pembimbing Ustadzah Tita Sari Indriani


Lomba Fotografi dari regu Putri oleh fotografer Kakak Evi Mufidah


Lomba Fotografi dari regu Putra oleh fotografer Kakak Evi Mufidah

Senin, 02 Agustus 2021

VISI dan MISI MTs BUSTANUL ULUM

A. VISI
“Terbentuknya pribadi muslim yang sholih, cerdas dan terampil”

B. MISI 
1. Menanamkan pembiasaan akhlakul karimah dengan berusaha mencontoh sunah-
    sunah Rasul dalam kehidupan sehari-hari.
2. Melaksanakan pendidikan diniyah yang mengkonsentrasikan kemampuan membaca 
    kitab kuning sebagai pedoman untuk menjalani kehidupan sehari-hari 
3. Melaksanakan pembelajaran terpadu yang Islami, aktif, kreatif, efektif dan 
    menyenangkan dengan   mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik. 
4. Melaksanakan pembelajaran Al Qur’an dengan metode Usmani 
5. Meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab di seluruh warga madrasah 
6. Mengembangkan bakat dan minat siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler 
7. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik 

C. TUJUAN 
1. Terbentuknya generasi yang beriman dan berakhlakul karimah 
2. Terbentuknya generasi yang berilmu amaliyah dan beramal amaliyah 
3. Terbentuknya generasi yang unggul dalam disiplin ilmu pengetahuan umum dan 
    keagamaan 
4. Terbentuknya generasi Qur’ani 
5. Terselenggaranya sistem pendidikan yang disiplin dan penuh tanggung jawab 
6. Terbentuknya generasi yang aktif, kreatif, inovatif dan produktif 
7. Tercapainya prestasi akademik dan non akademik peserta didik sesuai dengan 
    bakat dan minatnya

Minggu, 22 September 2019


HAJI KE BAITULLAH


          Minggu-minggu ini para jamaah haji pulang ke tanah air. Hal tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri bagi umat islam setelah menunaikan Hari Raya Idul Adha. Para sanak keluarga telah merindukan mereka. Sanak saudara juga ingin mendengarkan pengalaman para jamaah haji ketika di tanah suci.

          Haji merupakan rukun islam yang terakhir dan hanya diwajibkan bagi kaum yang mampu. Menurut bahasa haji berarti menyengaja. Sedangkan menurut syar’i adalah menyengaja mengunjungi Mekah untuk melaksanakan ibadah towaf, sa’i, wukuf di Arofah dan manasik-manasik haji lainnya dalam rangka menunaikan perintah Allah dan mengharap ridho-Nya. Dalam melaksanakan ibadah tersebut terdapat rukun dan syarat-syarat yang harus dilaksanakan ataupun harus ditinggalkan.

          Ibadah haji merupakan perjalanan ibadah yang suci. Untuk menjaga kesuciannya kita harus meninggalkan hal-hal yang diharamkan agar ibadahnya diterima Allah swt. Menjadi haji yang mabrur dapat meninggalkan hal-hal diantaranya:

  1. Bersenggama
  2. Berselisih paham dan berbantah-bantahan.
  3. Memakai pakaian yang berjahit dan memakai sepatu bagi laki-laki.
  4. Memakai cadar dan sarung tangan bagi wanita.
  5. Memakai harum-haruman dan minyak rambut.
  6. Menutup kepala (bagi laki-laki) kecuali karena hajat.
  7. Menikah atau menikahkan (menjadi wali).
  8. Memotong rambut atau kuku.
  9. Berburu.

Seperti yang telah kami jelaskan diawal, bahwa haji diwajibkan bagi orang yang mampu. Adapun dalil yang mewajibkan haji adalah firman Allah swt.

ولله  على النا س حج البيت من استطاع اليه سبيلاة  
Yang artinya: “Dan diantara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan kesana.”) Q.S Ali-Imron Ayat:97(.

     Dari dalil diatas Allah telah mewajibkan bagi hambanya yang mampu untuk menyempurnakan ibdahnya. Dengan sempurnanya kewajiban tersebut semoga kita dapat menjadi muslim yang lebih baik dihadapan Sang Illahi.

Selasa, 17 September 2019

PERLOMBAAN MQK


Kita sering mendengar dan familiar dengan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), namun bagi kalangan umum kita kurang familiar dengan MQK. Musabaqoh Qiro'atil Kutub (MQK) merupakan lomba membaca dan memahami isi kandungan kitab kuning tingkat nasional. Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) atau lomba baca kitab kuning bukan sebatas lomba untuk memperebutkan juara melainkan harus menjadi penyebaran nilai-nilai ke-Islaman. MQK adalah ajang perlombaan membaca, menerjemahkan sekaligus menjelaskan kandungan kitab kuning. MQK penting guna memperkokoh kultur akademik keilmuan Islam yang belakangan ini memperlihatkan adanya trend penurunan di tengah derasnya arus informasi.

Ketua dewan hakim MQK Nasional VI, Said Agil Husein al-Munawwar, menyampaikan literatur keilmuan Islam menyimpan warisan khazanah intelektual yang sangat kaya. Dengan diversifikasi yang demikian beragam, setiap persoalan kehidupan dibahas secara mendetail dalam kitab kuning, di mulai dari hal yang mendasar hingga persoalan prinsipil seperti dogma, hukum Islam hingga ketatanegaraan.

Mengutip data Balitbang dan Diklat Kemenag, Zayadi memaparkan, terjadinya penurunan tradisi akademik tafaqquh fiddin ditandai makin menurunnya minat masyarakat luas untuk mengkaji kitab kuning. Penurunan kitab kuning, tegasnya, berdampak secara langsung terhadap makin berkurangnya ulama-ulama yang menguasai literatur keislaman khas tersebut.

Tujuan utama penyelenggaraan kegiatan Musabaqah Qiro'atil Kutub (MQK) adalah untuk mengajak para santri dan masyarakat umum untuk mengenal keberadaan kitab kuning. Kitab kuning merupakan khasanah keilmuan yang cocok sebagai modul pembelajaran di Indonesia. Ajang perlombaan MQK merupakan momentum mengenalkan kepada seluruh kalangan, bahwa belajar Islam itu idealnya harus melalui pesantren atau majelis ilmu yang istiqomah. Karena di pesantren diajarkan mengkaji melalui kitab kuning oleh seorang ustadz/ustadzah bahkan pemilik pesantren langsung, bukan belajar asal dari internet yang belum jelas gurunya sehingga kita bisa mengenal dan memahami Islam secara mendalam dan tidak mudah terjerumus ke dalam Islam konservatif dan gampang menyalahkan orang lain.

Musabaqah Qiraatul Kutub merupakan cabang lomba ilmiah, yaitu peserta membaca kitab klasik berbahasa Arab dengan tema atau bab yang telah ditentukan. Pesertanya berasal dari seluruh pondok pesantren di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahunya yang bertujuan sebagai ajang silaturahmi, lomba, dan kajian kitab kuning bagi kalangan santri dari berbagai daerah dari seluruh penjuru tanah air. Selain itu kegiatan MQK diharapkan menumbuhkan sebuah paradigma para santri untuk bisa mengkaji yang membutuhkan kemampuan logika, rasionalitas, olah pikir serta daya pikir kritis.

Pada tanggal 25 Agustus 2019,Dalam rangka Harlah Pondok Pesantren An-Nur, pondok pesantren ini mengadakan berbagai cabang perlombaan. Salah satunya adalah MQK, lomba ini diikuti oleh berbagai pesantren se Jawa Timur dan Madura. Seperti PP Darul Lughoh Wal Da’wah, PP Sidogiri, PP Al Bidayah, PP Mambaun Nur dan As suniyah. Dari Blitar sendiri ada 3 pondok pesantren yang berpartisipas, yaitu PP Nurul Iman Garum, PP Mambaul Hidayah Kedawung dan PP Roudlotul Muta’allimin Minggirsari. Dalam kegiatan tersebut, Lomba MQK dibagi menjadi 2 jenjang. Jenjang pertama diikuti oleh 57 siswa MTs/SMP/Sederajat dengan materi kitab Safinatun Naja. Sedangkan, jenjang kedua diikuti oleh 48 siswa MA/SMA/Sederajat dengan materi kitab Fathul Qorib.

Perlombaan dilaksanakan secara lisan. Peserta akan dipanggil satu persatu untuk mambaca kitab dan menjelaskan maksud dari materi yang telah dibaca. Kemudian, peserta akan diberi pertanyaan mengenai Nahwu Shorof dari materi tersebut.

Pondok Pesantren Roudlotul Muta’allimin mengirimkan 8 perwakilan. 4 perwakilan atas nama Khozinnatul Alwi, Mahardika, Miftahul Tholib R ,dan Nizar Ubaidillah yang mengikuti jenjang pertama dan 4 perwakilan atas nama Zaaiful Umam, Septil Ulil A, Anas Syafi’i, dan Ali Shodiq yang mengikuti jenjang yang kedua. Untuk mempersiapkan lomba ini, santri PPRM telah berlatih selama 2 minggu dibawah bimbingan ustadz Imik Jauhari dan ustadz Erlanda Diki.

”Alhamdulillah, meskipun santri PP Roudlotul Muta’allimin belum berhasil tetapi dengan adanya lomba ini mental santri menjadi terbangun.”, ujar Ustadz Erlanda Diki. Beliau berharap semoga dalam perlobaan berikutnya santri PP Roudlotul Muta’allimin bisa memperoleh hasil memuaskan dengan latihan yang lebih maksimal.

Kehadiran MQK, saya kira, sangat tepat untuk mengingatkan kita bahwa kajian kitab kuning adalah ruh yang harus terus diberdayakan. Ke depan, gelaran MQK diharapkan dapat menumbuhkembangkan minat mengkaji kitab kuning secara lebih luas serta meningkatkan munculnya ahli keilmuan Islam yang mampu merespons perkembangan zaman.






Penulis :
Tim Jurnalis
MA Roudlotul Mutaallimin